Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

SEBAB SENDU

Sendu kian merambat  dikala gerimis menyapa dengan hebat  kekokohan dedaunan yang tak lelah bercabang  di ranting-ranting kokoh tanpa penghambat Ingin kuberitahu rasa ini, rasa yang terlanjur membuat ku jenuh memendamnya Menanti sebuah keberanian memenjarakan ketakutan ku untuk lebih dari sekedar tidak diam. Sebab kata sendu sudah banyak kau telan Sebab kata rindu sudah banyak ku utarakan Sebab diriku sudah banyak kau rasa kesusahan Sebab hadirku terkadang membuat kokohnya rasa bosan Maafkan egoku yang kadang belum bisa ku lawan Hingga kau pun ternggelam pada gelombang penderitaan Berupaya lebih dari sesederhana kata berusaha memaukan segala keinginan. Yang membuat kita akhirnya berada di jurang perpisahan .

BATASAN

Aku menyebutnya batas antara jurang keinginan dan kebodohanku  yang lalu menyulitkanmu sekali lagi. Tenang... Aku tak kan mengganggumu. Jangan tahan apa yang ingin dilepas Jangan genggam apa yang ingin bebas Kita tidak berada pada posisi untuk memaksa Ingatkan pesaanya saat itu, bahwa tak boleh ada lagi, pesan singkat karena itu bisa mengganggunya. Malam ini Biar ku rengkuh tubuh sendiri Seperti bernafas dalam air atau dalam kepulan asap Sesak menjadi asupan tunggal.  Habiskan hingga tak tertinggal. -PROF-

Untuk Semesta

Apa kabar semesta Cukup berkilauan hari ini Apakah semua keindahan ini kau suguhkan untuk ku Sang pemuja yang tak henti menceritakanmu Pada sepucuk embun yang berlabuh kian menderu Bagaimana dengan pagi ini? Mega merah jingga melantu sayup pada hangatnya fajarmu Menari lembut bersama sayupan angin Menarik sang merpati putih untuk menyambutku Semesta.. Wujud keindahan ciptaan tuhan yang menjadikan kita saling melindungi, saling mengasihi lirikan mentari mengintip centil dari balik dedauanan yang menari kian bahagia membuatku semakin terpana sungguh telah sangat indahnya dunia kulanjutkan langkah pada setapak yang menuntunku kembali mencintai kesederhanan ini Mengagumi dah bahkan mencandui Harum,segar dan sejuk Tuhan terimakasih telah menyuguhkan keindahan ini untuk kami Terimakasih telah menciptakannya seindah ini Sesempurna untuk hal yang sangat amat pantas dikagumi Karena mu semesta aku mengerti apa yang dimakud dengan ketulusan sejati. ...

Kisah singkat

Tidak pernah terpikirkan bagaimana permulaan yang baik untuk menjelaskan setiap rasa yang terpendam dan kehati-hatian selalu menerawang. Mencintai bukanlah kebiasaan ku, namun kamu adalah kesukaan ku, bahkan seiring dikecewakan semakin mendekatkan mu padaku. Hingga saat kau menghilang, dan aku mulai ragu untuk membuktikan, ini kau yang menjadi bayang-bayang atau aku yang semakin pandai dalam hal berandai-andai. Menyederhanakan perasaan berharap kecewa ku tidak lagi bernaung pada kata tentang kita. tau kau tidak bisa berbuat banyak meski aku mengemis. Jiwamu tetaplah batu yang kaku. Jika bisa memilih, aku tak akan pernah mencintaimu sejak awal, terlalu berisiko patah. jarak itu terlalu abu-abu dan kamu ada diantaranya. Menatap kosong seperti kasihan kepadaku. Kita tidak pernah nyata, yang ada hanya aku dan ruang abu-abu mu itu. Berlalu, bayangan itu pun menjauh. Hingga menghilang, hanya tinggal aku yang terpaku dan membisu dalam kenangan.

SELESAI

Aku benci telah mencintaimu Jangan pernah datang lagi, apapun yang terjadi Aku tidak mau menyakiti hatiku lebih dalam. Kita! Tak ada kisah indah tentang kita lagi Semua tentang tersakiti, terluka, kecewa, membenci. Seharusnya rasa ini tak pernah lahir Aku membenci mu Aku membenci semua cerita yang terjadi diantara kita Tidak akan ada lagi puisi dariku untuk mu, tentang kamu. Wahai rasa! Tolong secepatnya berlalu Untukmu, rasaku, cintaku, hatiku telah mati Tak kan pernah ada kata kembali Pergi! Carilah bahagiamu yang lain. Karena kita tau,dalam takdirmu tidak pernah tertera namaku.