puisi
sigli,5 mei 2015
JINGGA RENADA
AHZAB TETSAPU KAUM BERSEKUTU
Pilar kencana terpancang diantara batu cadas
Kokoh tertompang dinding yang terjal
Penyaksi khandaq kan goyah akan titah Allah
Terlihat bening bercorak suci mereka kaum beriman
Harap terlepas tak sengaja dari busurnya
Kemenangan terpatri disetiap sudut kota
Bersorak didermaga sukma padang pasir
Anfan insan yang membuta
Dan Allah maha melihat akan apa yang kamu kerjakan
Tentara durjana tak terlihat dibalik pelupuk mata
Sempoyongan orang kafir para munafik dunia
Pampangkanlah wajahmu para kaum bersekutu
Lihat karunia yang telah dinikmatkan- Nya kepadamu
Kacaulah jiwa dan nuranimu ketika itu
Tanyakan yang benar akan kedhalimanmu
Yang diujikan kepadamu atas imanmu
Sungguh insan hanya dapat bersimpul ragu
Setelah datang akhir dari penentuan itu
Manusia adalah para perugi
Memandang langit kosong tanpa suara lagi
Kerna pernah dibiarkan terjaga
Tapi tak peduli akan peringatannya.
(AL QURAN SURAH: AL AHZAB;9 )
Sabtu, 31 Oktober 2015
JINGGA RENADA
AHZAB TETSAPU KAUM BERSEKUTU
Pilar kencana terpancang diantara batu cadas
Kokoh tertompang dinding yang terjal
Penyaksi khandaq kan goyah akan titah Allah
Terlihat bening bercorak suci mereka kaum beriman
Harap terlepas tak sengaja dari busurnya
Kemenangan terpatri disetiap sudut kota
Bersorak didermaga sukma padang pasir
Anfan insan yang membuta
Dan Allah maha melihat akan apa yang kamu kerjakan
Tentara durjana tak terlihat dibalik pelupuk mata
Sempoyongan orang kafir para munafik dunia
Pampangkanlah wajahmu para kaum bersekutu
Lihat karunia yang telah dinikmatkan- Nya kepadamu
Kacaulah jiwa dan nuranimu ketika itu
Tanyakan yang benar akan kedhalimanmu
Yang diujikan kepadamu atas imanmu
Sungguh insan hanya dapat bersimpul ragu
Setelah datang akhir dari penentuan itu
Manusia adalah para perugi
Memandang langit kosong tanpa suara lagi
Kerna pernah dibiarkan terjaga
Tapi tak peduli akan peringatannya.
(AL QURAN SURAH: AL AHZAB;9 )
Sabtu, 31 Oktober 2015
Komentar
Posting Komentar